koncomade.com - Ditengah kepopuleran yang melanda blockchain layer-1, analais mengenai prediksi harga Aptos menjadi semakin menarik untuk dilakukan. Aptos sendiri telah meluncurkan mainnet serta melakukan listing koin exchange besar.
Beberapa diantaranya seperti Binance, Bybit, hingga FTX. Dengan listing yang dilakukan tersebut, Aptos berhasil menjadi koin yang menduduki peringkat ke 45 berdasarkan valuasi per 24 Oktober 2022.
Proyek crypto Aptos sendiri merupakan blockchain Layer 1 berbasis Proof-of-Stake yang menggabungkan pemrosesan transaksi paralel dengan bahasa pemrograman kontrak pintar baru atau disebut dengan Move.
Move memungkinkan jaringan untuk memproses lebih dari 100.000 TPS (throughput per second). Dengan kemampuan tersebut, cryptio ini bahkan dinilai menjadi saingan terberat blockchain Solana, hingga mendapat julukan Solana Killer.
Jika Anda tertarik untuk mempelajari crypto, maka mencari informasi mengenai prediksi harga akan sangat membantu. Berikut ini prediksi harga dari crypto Aptos menurut sejumlah trader di dunia.
Prediksi Harga Aptos dan Pergerakannya yang Menarik untuk Diikuti
Sejumlah trader mulai angkat bicara mengenai pergerakan harga aset dari crypto ini. Beberapa dari trader tersebut menyebutkan bahwa semenjak anjloknya harga token kontroversial ini, investor hanya akan melakukan aksi short.
Setelah hari pertama, crypto ini naik menjadi sekitar US$17–US$30. Pasangan Binance APT/USDT bahkan sempat mencapai US$100. Akan tetapi, harga tersebut kemudian jatuh pada level terendah sebesar US$6,80.
Hal tersebut menyebabkan beberapa pedagang berspekulasi bahwa investor ritel sedang dibuang oleh VC. Kemudian trader Cold Blooded Shiller juga menyatakan bahwa prediksi harga Aptos mengalami rally setinggi US$10,33.
Perkembangan ekosistem di awal kehadirannya telah menarik perhatian investor, sehingga membuat harga crypto aslinya yaitu APT melesat lebih dari 100%, sejak peluncurannya di crypto exchange.
Menurut grafik di crypto exchange Gate.io, harga APT telah melesat sekitar 141,75%. Hal ini termasuk pertumbuhan yang sehat mengingat prediksi harga Aptos masih mencoba melesat setelah mengalami kemerosotan.
Kemudian, diluncurkannya platform IDO berkonsep crowdfunding di jaringan Aptos, yakni Aptpad Finance, kembali menarik minat dan memberi stimulus pada seluruh investor untuk melihat keseriusan pengembang.
Pengembang ingin investor percaya bahwa ekosistem Aptos akan semakin diperluas untuk bisa bersaing di antara blockchain L1 yang sudah mapan. Dengan begitu, banyak investor yang terjun pada ekosistem crypto tersebut.
Teknologi di Balik Crypto Aptos
Selain prediksi harga Aptos, teknologi yang melatarbelakangi crypto ini juga menjadi salah satu alasan kepopulerannya. Pertama, pengembang menggunakan teknologi Move Smart Contract sebagai bahasa pemrograman.
Teknologi ini dinilai sangat baik karena mengedepankan keamanan serta fleksibilitas dalam konteks penggunaannya yaitu pemrograman. Pengembang juga membangun ekosistem virtual machine menggunakan bahasa pemrograman ini.
Beberapa virtual machine tersebut diantaranya yaitu Ethereum Virtual Machine (EVM), kompiler kode, dan development tools lainnya. Pengembang bahkan berambisi bahwa mereka bisa menjadikan Move sebagai Javascript Web3.
Kedua, pengembang juga menggunakan teknologi Proof of Stake (PoS). teknologi ini merupakan tipe konsensus blockchain, dimana validasi transaksi dilakukan oleh validator yang memiliki sejumlah native koin sebagai jaminan.
Baca juga: Prediksi Harga Solana Tahun 2022: Apakah Masih Layak Beli?
PoS yang digunakan sendiri merupakan jenis standar seperti pada Ethereum. Ketiga, selain prediksi harga Aptos yang menarik perhatian investor, teknologi ketiga yaitu penggunaan BFT Consensus Protocol sangat menarik untuk diikuti.
Teknologi ini merupakan protokol yang mampu mendukung pemrosesan transaksi secara paralel. Dengan begitu, Byzantine Fault Tolerance (BFT) mampu mengurangi latensi dalam mengkonfirmasi serta mempercepat suatu transaksi.
Apakah Benar Aptos Adalah Solana Killer?
Banyak investor bertanya-tanya mengenai keberhasilan crypto ini sehingga dijuluki Solana Killer. Crypto ini mampu mendapatkan julukan tersebut karena secara teknis mampu memproses transaksi hingga 160.000 transaksi per detik.
Berbeda dengan Solana yang secara rata-rata hanya dapat memproses transaksi sebanyak 60.000 transaksi per detik. Bahkan tidak jarang mengakibatkan jaringan tidak stabil dan terpaksa dihentikan demi keamanan.
Dapat dilihat bahwa pengembangan blockchain saat ini masih terkekang oleh blockchain trilemma. Hal ini menyebabkan pengembang mengedepankan skalabilitas yakni transaksi yang overspeed akan berimbas dengan dikorbankannya aspek keamanan atau desentralisasi.
Hal tersebut sesuai seperti yang terjadi pada Solana. Namun meskipun Aptos mampu memproses 160.000 transaksi per detik, nyatanya secara praktik baru memproses rata-rata 4 transaksi per detik.
Meskipun terlalu dini untuk membranding sebagai killer, namun Aptos akan membuktikan skalabilitasnya melalui peluncuran NFT pada jaringannya, proyek DEX seperti Mojito dan AtoDEX, dan proyek DeFI Aries.
Investor akan lebih tenang setelah mengetahui perkembangan crypto secara lebih lanjut. Oleh sebab itu, investor perlu menganalisis prediksi harga Aptos dan ekosistemnya yang sangat menarik untuk diikuti.